OAtekno.com – Kabar terbaru dari Hyundai Motor Group nih, mereka lagi ganti arah strategi soal pengisian baterai mobil listrik (EV). Jadi, mereka mau bikin stasiun pengisian cepat sendiri daripada bergantung sama pemasok luar. Ada anak perusahaannya, namanya Hyundai Kefico Corp., yang biasanya urus komponen mesin dan transmisi. Nah, mereka lagi siap-siap mau rilis stasiun pengisian yang punya merk Blue Plug yang bisa ngisi baterai sampe 350 kilowatt. Keren banget, kan?
Jadi, stasiun pengisian buatan sendiri ini rencananya bakal mereka pakai buat jaringan pengisian cepat mereka yang namanya E-pit di Korea Selatan. Mereka memulai jaringan ini dari April 2021, jadi masih baru banget, cuma ada 36 stasiun aja, yang jauh banget dari Tesla yang punya 106 stasiun Supercharging di sana. Salah satu masalahnya adalah biaya mahal buat beli stasiun pengisian dari pemasok luar.
Nah, makanya Hyundai mau bikin sendiri. Katanya, biaya rata-rata buat satu stasiun pengisian cepat itu sekitar $113,000 (Rp1,7 M), dan mereka berharap bisa hemat biaya dengan mengendalikan semua proses produksinya. Walaupun belum pasti bakal dijual ke luar, jelas ini langkah yang mirip sama strategi sukses Tesla yang juga bikin stasiun pengisian sendiri.
Baca juga: Samsung Exynos Auto V920 Akan Menggerakan Sistem In-Vehicle Infotainment (IVI) Hyundai
Tentu aja ini bisa jadi masalah buat pemasok yang sudah ada, seperti SK Signet dan EVSIS Co. Ini juga bisa nunjukin perubahan yang lebih besar di strategi mobil listrik Hyundai, terutama setelah kemitraan setahun dengan Daeyoung Chaevi, yang ngurusin sistem dan stasiun pengisian E-pit, baru aja berakhir.
Pokoknya, keputusan buat bikin stasiun pengisian sendiri ini bisa jadi berpengaruh besar buat Hyundai. Bisa bantu mereka cepet naikin jumlah stasiun E-pit dan jadi lebih bersaing di dunia mobil listrik. Dengan pengetahuan mereka di bidang elektronik daya, Hyundai udah siap banget buat ngejalanin ini dan mungkin bisa bikin perubahan besar di pasar mobil listrik Korea Selatan.