OAtekno.com – Penggunaan Artificial Intelligence (AI) yang semakin luas memang membawa manfaat, tetapi juga memunculkan sejumlah risiko. Salah satunya adalah penyalahgunaan untuk penipuan hingga pembuatan konten tidak pantas. Menanggapi fenomena ini, OpenAI memperkenalkan aturan keamanan baru yang membatasi penggunaan ChatGPT berdasarkan usia.
Aturan Usia Pengguna ChatGPT
CEO OpenAI, Sam Altman, menyatakan bahwa kini usia minimal pengguna ChatGPT adalah 18 tahun. Namun, remaja berusia 13–17 tahun tetap dapat mengakses layanan ini, hanya saja dengan pengaturan keamanan tambahan.
Kebijakan ini diberlakukan setelah muncul laporan adanya percakapan sensitif di ChatGPT yang mencakup topik seksual dan bunuh diri. OpenAI menilai pembatasan usia dapat membantu mengurangi risiko interaksi berbahaya, terutama bagi kelompok pengguna yang masih rentan.
Fenomena “AI Psychosis”
Perubahan kebijakan ini juga dipengaruhi oleh fenomena yang disebut “AI Psychosis”. Istilah ini merujuk pada kondisi ketika pengguna kehilangan kontak dengan realitas akibat terlalu sering berinteraksi dengan chatbot AI.
Baca juga: ChatGPT Hadirkan Study Mode, Fitur Baru untuk Asah Kemampuan Berpikir Kritis Pelajar
Menurut Dr. Keith Sakata, psikiater dari University of California, kondisi ini biasanya dialami oleh individu yang merasa terisolasi. Mereka menggunakan AI untuk mengeksplorasi masalah pribadi, lalu perlahan mengembangkan delusi atau keyakinan yang salah. Respons AI yang selalu kooperatif dapat memperkuat keyakinan tersebut, sehingga pengguna makin sulit membedakan kenyataan dengan halusinasi.
Verifikasi Identitas dan Perlindungan Pengguna
Untuk memastikan aturan usia berjalan efektif, OpenAI berencana menerapkan verifikasi identitas sebagai syarat penggunaan. Cara ini dipandang sebagai kompromi yang menjaga akses tetap terbuka, namun dengan perlindungan tambahan bagi pengguna muda.
Meski menuai pro-kontra, langkah OpenAI ini dinilai penting agar teknologi AI bisa digunakan lebih aman. Di satu sisi, aturan usia mungkin terasa membatasi, tetapi di sisi lain dapat mengurangi potensi dampak negatif yang serius bagi kesehatan mental.
