OAtekno.com – Microsoft telah membantah klaim oleh sindikat peretasan yang menyatakan bahwa mereka berhasil meretas database Microsoft dan mengakses data pengguna. Hacker Anonymous Sudan mengklaim bahwa mereka meretas dan memiliki banyak data pengguna Microsoft yang sedang dijual. Mereka mengumumkan bahwa mereka telah berhasil meretas Microsoft dan memiliki akses lebih dari 30 juta akun Microsoft, email, dan kata sandi.
Anonymous Sudan mengaku berhasil meretas Microsoft dan menetapkan harga $50.000 untuk gudang data Microsoft. Mereka juga menyediakan sebagian kecil dari database tersebut (sekitar 100 kombinasi email dan kata sandi) sebagai bukti mereka. Namun, sulit untuk memverifikasi klaim dari kelompok peretas tersebut, tetapi Microsoft membantah klaim adanya pelanggaran data.
Baca juga: Microsoft Perkuat Keamanan Terhadap Serangan DDoS Layer 7
Microsoft mengatakan bahwa tidak ada tanda-tanda kompromi pada database mereka dan klien mereka tidak perlu khawatir. Microsoft mengatakan bahwa analisis awal mereka terhadap data Anonymous Sudan menunjukkan bahwa klaim mereka tidak sah. Mereka mengatakan bahwa tidak ada bukti bahwa data pelanggan mereka telah diakses atau dikompromi.
Anonymous Sudan telah berhasil melakukan beberapa serangan yang mengganggu proses-proses. Mereka baru-baru ini mengganggu situs web Scandinavian Airlines dan juga menonaktifkan paket software Microsoft 365. Kelompok tersebut diduga merupakan proyek yang didorong oleh Kremlin untuk menyebarkan agenda Rusia. Fakta bahwa Anonymous Sudan sebelumnya telah menyerang paket perangkat lunak Microsoft 365, termasuk Outlook dan Teams, membuat Microsoft khawatir. Apakah pelanggaran telah terjadi atau tidak, Microsoft tetap menjadi target peretas.