OAtekno.com – Ring of Fite adalah sebutan dari Cincin Api Pasifik atau Linkaran Api Pasifik. Keberadaan Ring of Fire yang meliputi wilayah Indonesia inilah yang menyebabkan rawan dilanda bencana gempa bumi hingga gunung meletus.
Letak geografis Indonesia berada di wilayah Ring of Fire atau Cincin Api Pasifik atau Lingkaran Api Pasifik, yaitu pertemuan tiga lempeng tektonik dunia seperti Lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia dan Lempeng Pasifik. Oleh sebab itu, Indonesia termasuk negara yang rawan dilanda bencana seperti gempa bumi, letusan gunung berapi hingga tsunami.
Apa yang dimaksud dengan Ring of Fire adalah Cincin Api Pasifik atau Lingkaran Api Pasifik? Berikut penjelasannya.
Apa itu Ring of Fire?
Ring of Fire adalah Cincin Api Pasifik atau Lingkaran Api Pasifik yaitu daerah pertemuan lempeng-lempeng tektonik yang menjadikan wilayah yang terlewati jalur Ring of Fire sering mengalami gempa bumi hingga letusan gunung berapi.
Meski disebut sebagai ‘lingkaran’ atau ‘cincin’, Wilayah ini tidak benar-benar berbentuk lingkaran melainkan berbentuk menyerupai tapal kuda dengan jalur ring of fire mengelilingi Samudera Pasifik, termasuk di dalamnya wilayah Indonesia.
Jalur Ring of Fire dan Daftar Negara Ada di Dalamnya
Melansir dari National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), jalur Ring of Fire yang membentang sekitar 40.250 KM dari ujung selatan Amerika Serikat, di sepanjang pantai barat Amerika Utara, melintasi Selat Bering, turun melalui Jepang, dan ke Selandia Baru.
Zona Ring of Fire ini meliputi serangkaian gunung berapi bawah laut dan lokasi gempa bumi di sekitar tepi Samudera Pasifik. Pada zona ini terdiri lebih dari 450 gunung berapi.
Negara-negara yang berada di wilayah Cincin Api Pasifik ada banyak sekali. Seperti Indonesia, Filipina, Malaysia, Jepang, Australia dan Selandia Baru, Papua New Guinea, dan negara-negara kepulauan lainnya seperti Kepulauan Solomon, Fiji. Serta banyak lagi di pesisir barat Amerika Utara dan Selatan.
Proses Terbentuknya Ring of Fire
Penyebab terbentuknya Ring of Fire adalah hasil dari lempeng tektonik. Dilansir dari DW, lempeng tektonik bergerak tanpa henti di atas lapisan bebatuan yang sebagian padat dan sebagian cair. Ketika lempeng bertabrakan atau bergerak terpisah, bumi akan ikut bergerak.
Banyak gunung berapi di daerah Lingkaran Api terbentuk melalui proses subduksi. Sebagian besar zona subduksi di planet bumi kebetulan berada di wilayah lingkaran api ini.
Subduksi terjadi ketika lempeng tektonik bergeser, dan satu lempeng terdorong ke bawah lempeng lainnya. Pergerakan yang terjadi di dasar laut ini menghasilkan “transmutasi mineral” yang mengarah pada peleburan dan pemadatan magma yang kemudian akan membentuk gunung berapi.
Jadi, ketika lempeng samudera yang “turun” terdorong ke lempeng mantel yang lebih panas, lempeng samudera ini kemudian ikut memanas. Zat-zat mudah menguap kemudian bercampur, dan menghasilkan magma. Magma kemudian naik melalui lempeng atasnya dan menyembur keluar dari permukaan.
Namun, jika lempeng di atasnya berupa lautan, aktivitas ini dapat membentuk rantai pulau vulkanik seperti di Kepulauan Mariana di mana terdapat palung laut terdalam dan pernah terjadi gempa bumi terdalam.
Ring of Fire Indonesia
Mengutip dari ‘Buku Pintar Mengenal Bencana Alam di Indonesia’ oleh Wahyu Annisha (2020), daerah Ring of Fire Indonesia terbentang sepanjang 700 kilometer persegi. Mulai dari Sumatera, Jawa, Sulawesi, Nusa Tenggara hingga Maluku.
Itulah mengapa di Indonesia dengan 127 gunung berapi masih aktif dapat meletus sewaktu-waktu. Adapun luas daerah yang terancam dampak letusan gunung-gunung berapi tersebut ada sekitar 16.670 kilometer persegi. Itu sebabnya, bagian barat sampai selatan Indonesia disebut sebagai jalur gunung berapi.