OAtekno.com – Huawei siap untuk kembali ke pasar smartphone 5G pada akhir tahun ini setelah menghadapi larangan dari Amerika Serikat (AS) yang menghambat bisnisnya di industri elektronik konsumen.
Sebelumnya, larangan Amerika Serikat (AS) memaksa Huawei untuk mengandalkan chipset Snapdragon (modifikasi) untuk konektivitas jaringan 4G, sehingga tidak dapat menawarkan konektivitas 5G sepenuhnya. Namun, Huawei telah merencanakan langkah strategis untuk mengatasi kendala ini dan mengubah narasi.
Salah satu langkah yang mereka ambil adalah memanfaatkan kemampuannya sendiri dalam desain semikonduktor. Di samping itu juga, mereka menjalin kemitraan dengan produsen chip utama China, Semiconductor Manufacturing International Co (SMIC). Melalui kolaborasi ini, Huawei berharap dapat memperoleh pasokan chip 5G di dalam negeri dengan stabil.
Baca juga: PanGu Chat Milik Huawei Siap Saingi ChatGPT
Potensi kembalinya Huawei ke pasar smartphone 5G akan menjadi kemenangan yang signifikan bagi mereka. Sebab, Huawei telah menghadapi kesulitan selama hampir tiga tahun terakhir. Setelah mencapai puncak pendapatan sebesar 67 miliar dolar AS pada tahun 2020, bisnis konsumen Huawei mengalami penurunan pendapatan hampir 50% pada tahun berikutnya.
Meskipun prospek kebangkitan Huawei terlihat menjanjikan, para ahli industri memperingatkan bahwa produksi chip 5G di dalam negeri mungkin menghadapi tantangan. Penggunaan alat desain semikonduktor Huawei dan produksi oleh SMIC mungkin memiliki tingkat hasil yang relatif rendah, yaitu sekitar 50%.
Namun, Huawei nampaknya bertekad untuk mengatasi kendala ini dan merebut kembali posisinya sebagai pemain utama di pasar smartphone 5G.