Mantap dengan Kirin, Huawei Siap Tinggalkan Snapdragon

OAtekno.com – Huawei, raksasa telekomunikasi Tiongkok, sedang menghadapi perubahan besar dalam pilihan prosesornya. Baru-baru ini, Qualcomm, pemimpin semikonduktor dari Amerika Serikat, mengkonfirmasi bahwa Huawei tidak lagi memerlukan chip-produknya. Pengumuman ini menjadi sorotan di tengah ketegangan perdagangan antara AS dan Tiongkok, menandai sebuah pergeseran penting dalam lanskap teknologi global.

 

Riwayat Bisnis Huawei – Qualcomm

Hubungan antara Huawei dan Qualcomm telah berjalan dari kolaborasi hingga persaingan. Didirikan pada tahun 1987 oleh Ren Zhengfei, Huawei awalnya bergantung pada Qualcomm untuk teknologi chip-nya. Namun, dengan perkembangan masa, Huawei mulai memproduksi prosesor dan modemnya sendiri, mengintensifkan persaingan dengan Qualcomm. Namun, dengan adanya larangan AS terhadap Huawei membuat akses terhadap teknologi kunci menjadi terbatas, memaksa Huawei mengandalkan chip Qualcomm untuk sementara waktu.

 

Pergeseran Huawei ke Arah Kemandirian

Huawei telah mengambil langkah strategis untuk meninggalkan chip Qualcomm dan fokus pada pengembangan chipset-nya sendiri, khususnya seri Kirin. Langkah ini dipandang sebagai respons terhadap ketegangan perdagangan global dan pembatasan teknologi yang diberlakukan oleh AS. Dengan penggunaan yang semakin luas pada ponsel flagship terbarunya, seperti seri Huawei Pura 70, Huawei menunjukkan tekadnya untuk mengurangi ketergantungannya pada pemasok asing.

 

Dampak Pembatasan Ekspor

Meskipun terjadi pencabutan lisensi ekspor untuk Qualcomm dan Intel, Huawei telah menunjukkan ketahanan dengan fokus pada pengembangan chipset Kirin-nya sendiri. Huawei sedang mengembangkan versi PC Kirin yang lebih kuat untuk mengurangi ketergantungannya pada pemain asing seperti Intel. Langkah ini menunjukkan bahwa Huawei tidak hanya bertahan, tetapi juga berupaya memperkuat posisinya di pasar global.

 

Tantangan dan Pertumbuhan

Meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan, Huawei terus tumbuh dan berkembang. Fokus pada pengembangan teknologi internal termasuk chipset Kirin, telah membantu Huawei mengatasi hambatan. Menurut laporan keuangan, telah ada lonjakan laba bersih pada kuartal pertama 2024, menunjukkan bahwa Huawei tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang pesat, terutama di pasar smartphone Tiongkok.

 

Keputusan Huawei untuk meninggalkan prosesor-produk Qualcomm menandai sebuah pergeseran penting dalam lanskap teknologi global. Dengan fokus pada kemandirian teknologi dan pengembangan chipset-nya sendiri, Huawei menunjukkan tekadnya untuk tetap relevan dan berkembang di era teknologi yang terus berubah.

Latest articles

Rekomendasi

Related articles