OAtekno.com – Teknologi kendaraan otonom semakin tersebar luas dengan setiap hari yang berlalu. Saat ini, banyak perusahaan sedang menguji kendaraan otonom mereka di kota-kota di mana mereka memiliki izin beroperasi. Namun, teknologi ini juga menimbulkan beberapa masalah. Sebagai contoh, siapa yang bertanggung jawab ketika mobil-mobil yang belum sempurna ini melakukan kesalahan? Di provinsi Hangzhou, Tiongkok, semakin banyak kekhawatiran tentang meningkatnya jumlah mobil otonom, dan otoritas sedang mempertimbangkan ide untuk mengenakan sanksi kepada pemilik atau pengelola kendaraan atas pelanggaran lalu lintas yang dilakukan oleh mobil-mobil ini.
Jika Mobil Otonom Melanggar Hukum, Siapa yang akan Bertanggung Jawab?
Seiring teknologi mobil otonom terus berkembang pesat, kemampuan mengemudi sepenuhnya otonom semakin populer. Misalnya, kota-kota seperti Chicago, Los Angeles, Beijing, dan Hangzhou bahkan sudah mulai uji coba mobil otonom. Tetapi ada pertanyaan yang masih mengganjal: Jika mobil otonom melanggar peraturan lalu lintas, siapa yang harus disalahkan? Penumpang atau pemilik mobil? Apakah mereka harus dikenai denda?
Laporan terbaru mengungkap bahwa kota Hangzhou telah mengajukan proposal draf yang berfokus pada pengujian dan penggunaan kendaraan pintar yang terhubung. Draf ini menguraikan dua poin kunci:
- Semua kendaraan pintar yang terhubung harus terhubung ke platform manajemen pusat.
- Kerangka tanggung jawab ditetapkan untuk mengatasi masalah hukum dan regulasi.
Baca juga: Akhirnya, Adobe Express Kedatangan Tools Yang Support Generative AI!
Jika kendaraan otonom tanpa penumpang melakukan pelanggaran lalu lintas, pemilik atau pengelola kendaraan akan dikenai denda sesuai dengan hukum. Selain itu, organisasi yang bertanggung jawab atas pengujian dan penggunaan kendaraan harus menanggung biaya dari setiap kecelakaan yang mereka tanggung. Tentu saja, ide ini bukanlah hal baru; di Amerika Serikat, pemilik mobil sudah bertanggung jawab atas kecelakaan yang disebabkan oleh teknologi otonom mereka. Aturan di Hangzhou masih dalam bentuk draf dan dapat berubah, tetapi mereka menunjukkan rencana kota dalam mengatur kendaraan-kendaraan ini.
Namun, perdebatan ini belum berakhir. Beberapa berpendapat bahwa tidak adil menyalahkan pemilik atas kesalahan yang dilakukan oleh mobil yang mereka tidak kemudikan. Yang lain berpendapat bahwa karena pemilik bertanggung jawab terhadap kendaraan, mereka harus dipertanggungjawabkan atas setiap kesalahan. Tetap harus dilihat bagaimana aturan baru di Hangzhou ini akan bekerja, tetapi ini merupakan langkah besar menuju membuat mobil otonom lebih aman untuk semua orang. Terutama jika Anda mempertimbangkan seberapa majunya Tiongkok dalam bidang ini.
Bagaimana pandangan Anda tentang masalah ini? Dalam kejadian kecelakaan, menurut Anda siapa yang seharusnya bertanggung jawab: pemilik kendaraan atau orang yang mengembangkan teknologi tersebut?