OAtekno.com – Teknologi kecerdasan buatan terus menjadi tren di internet. Berbagai kalangan, dari siswa sekolah menengah dan perguruan tinggi hingga insinyur di perusahaan teknologi, menggunakan alat ini untuk melakukan kecurangan atau meningkatkan produktivitas. Namun, penggunaan AI yang luas juga menimbulkan kekhawatiran keamanan.
Chatbot dapat berpotensi membocorkan informasi pengguna, yang telah menyebabkan beberapa negara melarang penggunaannya. Misalnya, Italia melarang ChatGPT beberapa waktu lalu, dan layanan tersebut tidak tersedia di negara itu selama beberapa hari. Saat ini, Samsung telah menerapkan larangan serupa, melarang karyawannya menggunakan alat AI generatif seperti ChatGPT, Google Bard, dan Bing karena kekhawatiran keamanan.
Samsung Berikan Teguran Keras Untuk Tak Gunakan Chatbot ke Semua Karyawannya!
Ketegangan antara perusahaan teknologi dan teknologi kecerdasan buatan terus berlanjut. Beberapa waktu lalu, Samsung mengalami kebocoran data karena beberapa pekerjanya memberikan informasi rahasia kepada ChatGPT. Samsung menemukan solusinya dengan memberlakukan larangan yang komprehensif.
Pihak perusahaan mengeluarkan pernyataan kepada semua karyawan, mengumumkan larangan pada alat AI generatif populer, termasuk ChatGPT, Google Bard, dan Bing. Larangan tersebut akan efektif mulai hari Senin, dan alat AI tidak dapat diakses menggunakan perangkat yang dimiliki perusahaan seperti komputer, tablet, dan telepon.
Baca juga: NetGPT, Chatbot Buatan Huawei Siap Bersaing Dengan ChatGPT
Namun, tidak sepenuhnya benar untuk mengatakan bahwa Samsung menentang teknologi AI. Perusahaan menyadari bahwa produk seperti ChatGPT juga dapat digunakan untuk menghindari tugas-tugas sepele dan meningkatkan produktivitas.
Dalam pernyataannya mengenai masalah ini, perusahaan mengatakan, “HQ sedang meninjau langkah-langkah keamanan untuk menciptakan lingkungan yang aman untuk menggunakan AI generatif dengan aman guna meningkatkan produktivitas dan efisiensi karyawan. Namun, sampai tindakan tersebut dipersiapkan, kami sementara membatasi penggunaan AI generatif.”
Sayangnya, ChatGPT dan chatbot AI lainnya merupakan kekhawatiran keamanan yang nyata. Dengan begitu banyak orang yang menggunakannya, membuat beberapa produk lebih menarik bagi peretas. Itulah mengapa baik OpenAI maupun pengembang lain terus melakukan pekerjaan mereka untuk mengatasi masalah keamanan.