OAtekno.com – Zoom merupakan sebuah aplikasi panggilan video yang sangat populer selama masa pandemi COVID-19. Para pengguna menggunakannya untuk rapat kerja, kelas sekolah, dan ngobrol dengan teman saat mereka tidak bisa bertemu langsung. Tapi baru-baru ini, Zoom mengubah beberapa aturannya yang membuat para pengguna khawatir tentang privasi mereka.
Zoom lebih waspada, karena privasi pengguna sangatlah penting
Pertama, Zoom mengubah syarat penggunaannya sehingga tampaknya mereka bisa menggunakan data pelanggan tanpa izin untuk kecerdasan buatan (AI). Para pengguna merasa marah karena terlihat seperti upaya licik untuk mengambil informasi mereka. Mereka juga merasa tak memiliki pilihan, terutama jika harus menggunakan Zoom untuk kerja.
Tapi kemudian, Zoom menyadari kesalahan mereka dan segera mengubah aturan tersebut. Mereka dengan jelas menyatakan bahwa tidak akan menggunakan rekaman audio, video, obrolan, atau konten lainnya dari pelanggan untuk melatih AI mereka atau perusahaan lain. Mereka bahkan memperbarui bagian tertentu dari aturannya, yaitu section 10, untuk menghilangkan segala kebingungan.
Baca juga: Zoom Hadirkan Dua Fitur Baru: Kalender dan Email
Pengguna juru bicara Zoom bernama Hashim mengonfirmasi perubahan ini. Dia mengatakan bahwa Zoom tidak akan menggunakan konten pelanggan untuk AI, dan mereka juga telah mengupdate pemberitahuan di dalam aplikasi untuk memberi tahu para pengguna tentang perubahan ini.
Stop ambil konten pelanggan untuk latih model AI
Jadi, intinya adalah Zoom menunjukkan bahwa mereka mendengarkan kekhawatiran para pengguna dan mau berubah untuk menjaga kepercayaan. Dengan menjelaskan bagaimana mereka menggunakan data, Zoom bekerja untuk memastikan para pengguna merasa aman menggunakan aplikasinya.
Di waktu kita banyak mengandalkan panggilan video untuk tetap terhubung, tahu bahwa perusahaan seperti Zoom dengan cepat memperbaiki kesalahan dan melindungi privasi adalah hal besar. Ini juga mengingatkan kita untuk selalu tahu bagaimana informasi kita digunakan dan berbicara jika ada yang terasa tidak benar.