OAtekno.com – Huawei Cloud Indonesia Summit 2022 resmi dibuka pada Kamis (29/9) di Jakarta. Bertema “Building the Cloud Foundation for an Intelligent Indonesia”, konferensi ini mempertemukan para pelaku industri terkemuka, pakar, mitra, dan mitra media untuk mempromosikan ekonomi digital dan menciptakan ekonomi digital yang kuat di Indonesia.
Huawei Cloud mengumumkan rencana untuk membuka region baru di Indonesia tahun ini. Region ini hadir dengan arsitektur 3AZ DR dan telah menerima sertifikasi Level-6 dari International Disaster Recovery Institute (DRI).
Pada saat yang sama, Huawei Cloud juga akan meluncurkan lebih dari 60 layanan cloud baru, memberikan pengalaman pengguna terbaik dalam e-commerce, platform video pendek, game online, serta asuransi dan keuangan.
Mengenal Teknologi ECG Dalam Huawei Watch GT 3 Pro
Jacqueline Shi, President of Global Marketing and Sales Services Huawei Cloud, menyampaikan pidato pembukaan. Shi mengumumkan bahwa produk ini akan mengimplementasikan strategi global terbaru “Everything as a Service” di Indonesia.
Shi mengatakan bahwa produk ini akan mendorong penerapan strategi “Everything as a Service” untuk mendorong transformasi digital di sektor bisnis lokal serta untuk mendukung mitra dan perusahaan rintisan melalui infrastructure as a service (infrastruktur sebagai layanan), technology as a service (teknologi sebagai layanan), dan expertise as a service (keahlian sebagai layanan).
Huawei Cloud: In Indonesia, For Indonesia
Sementara itu, Jacky Chan, CEO Huawei Indonesia, menekankan komitmen “In Indonesia, For Indonesia” (Di Indoensia, Untuk Indonesia) dalam paparannya. Komitmen Huawei Cloud yang tak tergoyahkan untuk membangun fondasi cloud yang kokoh sebagai fondasi dari Indonesia yang cerdas telah menjadikan produk ini sebagai pilihan utama bagi perusahaan logistik dan media berskala besar di Indonesia.
Huawei Cloud: Mengeksplorasi Ranah Digital dan Berbagi Keahlian
Pada kesempatan yang sama, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) juga berbagi bagaimana mereka dapat mempromosikan ekonomi digital lokal melalui adopsi cloud.
Inka Yusgiantoro, Kepala Riset Sektor OJK, mengatakan adopsi teknologi cloud merupakan pedang bermata dua, membawa peluang sekaligus risiko. Sementara itu, Ketua Mastel, Salwoto Atmostarno mengindikasikan pusat data Huawei Cloud di Indonesia akan menyediakan sumber daya infrastruktur cloud yang kuat untuk mengimplementasikan teknologi mutakhir seperti big data analytics dan AI, yang mengintegrasikan industri telekomunikasi menjadi ekonomi digital.