OAtekno.com – Beberapa waktu yang lalu TikTok mengusung acara bincang-bincang bertajuk “Video Pendek Untuk Menyebarkan Pesan Positif” dengan narasumber Wulan Guritno, Dien Limano, serta Yoris Sebastian di Kota Kasablanka Mall, Jakarta. Selama ini TikTok lebih dikenal sebagai platform untuk berbagi video pendek yang terkesan ringan dan “hanya” untuk bersenang-senang, maka dengan diselenggarakannya acara ini diharapkan TikTok dapat menjadi platform yang juga menyebarkan pesan positif sambil tentunya tetap menyenangkan dalam penyampaiannya.
“Salah satu misi kami adalah menginspirasi dan mendorong generasi muda untuk memberikan dampak positif terhadap lingkungan,” kata Donny Eryastha, Head of Public Policy, TikTok Indonesia, Malaysia and The Philippines. “Dengan format video singkat dan fitur video editing yang lengkap dan mudah digunakan, TikTok menyediakan sarana yang efisien bagi generasi muda untuk berkontribusi secara positif kepada masyarakat dengan isu penting, seperti kesadaran akan lingkungan dan kesehatan.”
Menyebarkan Pesan Positif di TikTok
Acara bincang-bincang yang diprakarsai TikTok ini mengundang dua kreator dengan latar belakang dan profesi yang berbeda, yaitu Wulan Guritno, seorang selebriti yang juga menjadi co-founder Yayasan Hope yang fokus pada kesadaran akan penyakit kanker, dan Dien Limano, pelatih olahraga yang aktif membagikan tips sederhana seputar olahraga dan kesehatan di akun TikToknya.
“Dari awal, saya memang mencintai dan menekuni dunia olahraga sebagai sebuah lifestyle. Saya melihat TikTok bukan sekadar aplikasi yang punya beragam editing tools untuk membuat video saja, tetapi wadah untuk berbagi dan mengajak lebih banyak orang menerapkan pola hidup sehat, melalui konten-konten seputar tips olahraga”, ujar Dien Limano. Tidak hanya itu, Dien juga mengaku kerap mendapatkan inspirasi konten dari komentar viewers-nya. “Semakin sering membuat konten, semakin banyak ide yang terus muncul dan ini membuat saya semakin bersemangat menyebarkan video seputar kesehatan yang bermanfaat di TikTok.”
Pengamat tren pemasaran, Yoris Sebastian mengatakan, “Video pendek dan vertikal masih akan menjadi tren di Indonesia tahun ini. Sehingga brand serta masyarakat harus mulai melihat bagaimana dapat menggunakan wadah video pendek dalam menyampaikan pesan-pesan mereka. TikTok sebagai wadah video pendek menjadi pilihan karena tidak hanya menyajikan diversifikasi konten tetapi memiliki fitur editing yang mumpuni bagi masyarakat yang ingin berkreativitas dalam menyebarkan pesan-pesan berdampak sosial dan positif.”
Tujuan
TikTok berharap dapat mendorong dampak sosial dan memberikan kesadaran sosial kepada pengguna sehingga menjadi individu yang bertanggung jawab terhadap masyarakat. Untuk itu, TikTok melakukan berbagai kampanye sosial dengan bekerjasama dengan berbagai NGO dan komunitas, antara lain kampanye “Sama-Sama Aman, Sama-Sama Nyaman” bersama Komunitas Sudah Dong untuk menerbitkan panduan anti cyber-bullying, #EduTok dan #BelajarBareng yang mengajak pengguna membagi konten edukasi di TikTok, #SosmedCinta yang bekerjasama dengan ICT Watch untuk mendorong literasi digital, serta berbagai kampanye di tingkat internasional, seperti #SaveOurOcean yang bekerjasama dengan Conservation International untuk mendorong pelestarian laut dan #ForClimate dengan Red Cross Internasional untuk membangkitkan kesadaran tentang pemanasan global.
TikTok telah tersedia di lebih dari 150 pasar dan dalam 75 bahasa, dengan strategi lokalisasi yang gencar untuk mendorong pengguna menciptakan serta berinteraksi melalui konten yang relevan dengan budaya serta tren lokal. Dengan semakin besarnya TikTok terutama di Indonesia, diharapkan pesan positif yang disampaikan melalui platform ini dapat terus membesar proporsinya.